Saturday, January 12, 2013

11 January

2013, a good beginnings and I wish it will be always good as I want.
One of my resolution achieved, I'm totally move on and say thanks to Mas :)
Honestly, it's too fast it's too unpredictable. And I haven't ready yet actually. But I try to be ready because this is my choice. I want to have serious relation on my last teenage year. And I wish we'll go serious for this relation.


Sesungguhnya ane lebih enak cerita pake bahasa Indonesia hehehe.
Nah jadi gini ceritanya, ane sama Mas ini tahu sejak ane masuk sekolah menengah ane. Kita gak pernah deket dan saling kenal cuma saling tahu aja. Sejak ane eksis di jejaring sosial twitter dan beliau juga sama eksisnya dan kami terlibat dalam lingkaran setan bernama #nomensyener ane sama beliau udah mulai deket.

Awalnya ane engga punya perasaan apa-apa sih ke dia karena ane emang belum seratus persen move on dari mantan ane. Suatu saat anggota #nomensyener lainnya yakni Mas Bongol bantuin ane, bukain logika ane yang udah ketutup bertahun-tahun. Sejak saat itu ane sukses move on. Dan kebetulan juga, setelah ane pulang berlibur dari Jogja sama keluarga #nomensyener kumpul, awalnya sih ya karena ane janjian sama masnya hehe. Gak tau ada angin apa gitu ya, besoknya atau tepatnya sih setelah kami ngumpul ane tiba-tiba seneng sama masnya.

Maunya ane sih senengnya sembunyi-sembunyi, tapi dasarnya ane ini orangnya ekstrovert jadi ya suka gitu ngetweet nyapa masnya, "Selamat pagi, siang, sore, malam" ke masnya. Ane pikir kagak bakal ada yang tahu dan masnya engga bakal ngerasa.

Suatu hari, tepatnya sih tanggal 10 Januari kemarin masnya akhirnya nge-Whatsapp ane dan tanya siapa sih yang sering ane sapa itu? Maunya sih ane berteka-teki tapi ya gimana ya, ane udah terracun oleh cara berpikir Pria dan akhirnya ane blak-blak an aja, ane ngaku kalau ane suka sama masnya. Seharian itu kami chatting di Whatsapp ngobrol ngalor-ngidul sampe tengah malam. Finally, setelah kami saling jujur dan sempet mempermasalahkan jarak kami (ciyeeee) ane bilang ke dia "Udahlah, Saya engga butuh sebuah ungkapan, itu kayak anak ABG aja. Saya maunya hubungan yang dewasa, tanpa pernyataan pun kita bisa jalan kok." dan Taraaaa~ ane sama masnya jadian deh. Aneh ya?

Bagi ane engga aneh, bukannya ane engga sabar nunggu dia pulang tiga bulan lagi tapi ane mikir kalau kamu suka aku suka kenapa engga jalan aja? Dicoba dulu kan? Ini bukan HTS tapi ya kita emang jalan tanpa ada pernyataan "Aku suka kamu, mau gak kamu jadi pacarku?" bagi ane hal semacam itu cuma dilakukan anak ABG sedangkan kami udah bukan ABG lagi. Ane udah mau 20 tahun dan masnya udah 22 tahun.

Semoga aja hubungan kami bisa awet sampai ke jenjang berikutnya. Ane engga nuntut macem-macem sih, ane berusaha engga mengulang kesalahan yang sama. Ane engga mau terlalu attached sama dia. Dan ane harap meski jarak memisahkan kami dan komunikasi kami engga kontinu, ane tetap bisa jalan sama dia. Maybe you're not the one that I want but I believe that you're the one that I need :)

No comments:

Post a Comment